22 May Menapak Serambi Mekkah
Apa yang anda pikirkan ketika mendengar Serambi Mekkah? Apakah akan ada yang menjawab Provinsi Aceh? Yaps… Benar. Kali ini kesempatan perjalanan diberikan untuk menapakkan kaki di Serambi Mekkah alias Provinsi Aceh. Provinsi paling barat dari Indonesia ini merupakan salah satu provinsi yang diberi status keistimewaan dan juga otonomi khusus di Indonesia. Keistimewaan dan kekhasan Aceh dengan nilai budaya Islam yang mengakar akan sangat terasa ketika anda masuk hadir pertama kali di provinsi ini. Salah satu tempat yang sangat iconic ketika anda berkunjung kesini ialah Masjid Raya Baiturrahman yang terletak di Banda Aceh, dan tentu bisa kita katakan bagi para pengunjung yang datang ke Aceh belum bisa disebut datang ke Aceh jika belum berkunjung ke Masjid Raya ini…
Hmm… Baiklah.. Kita akan mulai cerita perjalanan menapakkan kaki di Serambi Mekkah kali ini.
Perjalanan menuju Serambi Mekkah start dari Kota Malang pada 10 Mei 2022. Masih dalam suasana lebaran, yang akhirnya perlu agak berpikir bagaimana cara mendapatkan jalan terbaik menuju Aceh dari Kota Malang. Yang dimaksud adalah persoalan kendaraan yang akan digunakan untuk menuju kesana. Setelah riset dan survei beberapa moda transportasi, sebenarnya ada beberapa cara untuk menuju ke Aceh dari Malang. Contoh saja dengan skema pesawat-pesawat, ataupun juga bus-pesawat. Perlu diketahui bahwa tujuan sebenarnya dari perjalanan ini adalah bukan Kota Banda Aceh, tapi Kabupaten Aceh Barat Daya yang kurang lebih berjarak 2 jam dari Meulaboh dan juga 7 jam dari Kota Banda Aceh jika menggunakan transportasi darat(travel).
Mencari jalan darat terdekat utk Meulaboh menuju Aceh Barat Daya bukanlah soal yang rumit. Karena Banda Aceh-Meulaboh-Aceh Barat Daya terletak 1 jalur melalui jalan nasional yang telah tersedia. Namun, ketersediaan kendaraan udara untuk menuju Meulaboh hanya tersedia melalui Jakarta, sementara dari Surabaya yang merupakan kota terdekat dari Malang untuk mencari transportasi pesawat menuju kesana ternyata tidak tersedia. Oke, akhirnya kita cari cara paling efektif dan efisien untuk mencapai Jakarta dari Malang, dengan skema penerbangan Jakarta-Meulaboh, tentu agar jalan darat ke Aceh Barat Daya tidak terlalu lama.
Daannnnn… pilihanpun jatuh kepada Bus 27Trans untuk bisa mengantarkan badan ini dari Kota Malang menuju Jakarta. Setelah beberapa pilihan bus lain seperti Lorena, DAMRI, Rosalia Indah, dan Gunung Harta di hari yang saya pilih untuk berangkat sudah ludes terjual habis tiketnya. Karena sebenarnya saya tak sendiri dalam perjalanan darat Malang-Jakarta ini, ada 2 rekan lain yang ikut serta dalam tour de Aceh ini. Jadi, mau tidak mau harus cari bus dengan slot 3 tiket yang masih tersedia di tanggal 10 Mei 2022 untuk berangkat. Estimasi perjalanan dari Kota Malang start pukul 14.30WIB dan sampai di Terminal Pulo Gebang pukul 01.00WIB. Sayang sekali, secara pribadi sebenarnya ingin merasakan naik bus double decker utk perjalanan jauh ini, tapi memang belum rejekinya, yasudah… Dannn… yaaa namanya juga musim lebaran dan arus balik pada saat itu, perjalanan darat Kota Malang-Jakarta tak semulus jika dibandingkan hari normal tentunya. Mengejar pesawat ke Meulaboh yang sedianya terbang pukul 06.00WIB dari Bandara Sokearno-Hatta pun menjadi bagian tak terpisahkan dari pikiran selama perjalanan darat ke Jakarta ini. Maka daripada itu diawal kita pilih estimasi waktu kedatangan paling dinihari yakni 01.00WIB.
Manusia boleh berencana, Tuhan yang menentukan. Macet yang tak terkira baru hadir pada saat perjalanan darat masuk di daerah Cirebon. Ditambah hujan deras yang menyertai, menambah syahdu perjalanan kali ini. Meskipun, ya sekali lagi kita sedang berkejaran dengan waktu untuk bisa sampai di Bandara sebelum pesawat pagi membawa kita ke Meulaboh. Ternyata, singkat cerita nasib mengatakan kita harus tertinggal pesawat. Karena kedatangan kita di Terminal Pulo Gebang baru terjadi di sekitar pukul 5.30WIB, yang secara hitungan sudah tak mampu mengejar pesawat pukul 06.00WIB di Bandara Soekarno-Hatta.
Mencari cara agar tetap sampai di Aceh dengan selamat di hari yang sama terus dilakukan. Rejeki mengarahkan kepada rombongan yang akhirnya harus berangkat pukul 11.55WIB dari Soekarno Hatta dengan memutar ke Banda Aceh…. Yaaa.. ke Banda Aceh!!!! Bukan Meulaboh seperti rencana awal. Mengapa? karena sisa penerbangan yang tersedia hanya tinggal 1 ini saja untuk menuju ke Aceh di tanggal 11 Mei 2022. Yasudah, mau bagaimana lagi. Tak ada pilihan lain, kita ambil penerbangan ini. Pikir di kepala pribadi, penerbangan ini direct dari Soekarno-Hatta menuju Bandara Sultan Iskandar Muda. Kira-kira jenis pesawat apa yang akan dibawa? Berharap akan dapat wide body aircraft dengan 2 lorong seperti Boeing B777 ataupun Airbus A330. Nyatanya? ya namanya belum rejeki lagi. Dapat pesawat B737 dengan kode registrasi PK-GFJ. Memang sih pesawat Airbus A330 Garuda Indonesia agaknya seringkali digunakan untuk rute Jakarta-Deli Serdang, dan Jakarta-Denpasar. Lewat aplikasi flightradar24 pun akhirnya saya mengikhlaskan lagi utk tidak naik A330, karena disaat itu pesawatnya telah berjalan menuju Deli Serdang dari Jakarta. Oke, next time ya?
Perjalanan udara direct terlama sepanjang hidup sejauh ini. Jakarta-Banda Aceh. Kurang lebih hampir 3jam berada di udara. Setelah turun di Banda Aceh, harus segera sadar bahwa perjalanan belum usai. Masih ada kurang lebih 8 jam darat menuju Aceh Barat Daya. Dan start travel pun baru setelah isya sekitar pukul 20.30. Untung ada tempat singgah sementara yang bisa digunakan oleh tim untuk bersih diri hehehe….
8 Jam perjalanan darat sungguh tak terasa. Yaa… karena mata terpejam di sepanjang jalan adalah cara mempertahankan diri dari kelelahan yang ada. 12, 13, 14 Mei 2022 bekerja seperti biasa. Ya bekerja di luar kota, Aceh Barat Daya. Mendampingi dan berdiskusi. Tak perlu saya ceritakan substansi apa yang dibahas dalam forum 3 hari ini. Ya kurang lebih seputar perencanaan dan pemerintahan, tidak jauh-jauh dari itu. Sepanjang hari menu wajib adalah teh tarik dingin dan juga mie aceh. Mumpung di Aceh kan ya? hehehe….
Setelah 3 hari bekerja, Alhamdulillah masih diberi kesempatan untuk berkunjung ke daerah tetangga. Aceh Selatan. Untuk apa? Makan dan menikmati pantai hehe… Kurang lebih beginilah suasana pantai sekitar pukul 17.30WIB. Masih terang kan? Yaa… ini Aceh bung. Kalau di Malang ini mah sudah gelap, sudah maghrib wkwk…
Sebelum beranjak pulang ke Malang, 1 tempat lagi yang kesempatannya tak boleh terlewatkan. Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Yaa… kami akhirnya serombongan pulang dari Banda Aceh menuju ke Malang. Kesempatan untuk bermain dan mengunjungi masjid ini pun tak patut untuk terlewat. Masjid yang sangat cantik, megah, dan iconic. Suasana terik meskipun baru pukul 08.00WIB tak menyurutkan berbagai wisatawan untuk datang ke masjid ini. Berfoto bersama keluarga, mengabadikan momen bahwa mereka pernah menginjakkan kaki di masjid ini menjadi hal yang wajib untuk dilakukan. Biar ada kenang-kenangan kann…..
Perjalanan ke Serambi Mekkah yang penuh cerita. Cerita dalam perjalanan yang tak mudah tentunya wkwkwk…. Wait…. pulangnya gimana? Ahhh… untung pulangnya aman-aman saja soal transportasi. Yaaa meskipun harus berpindah dari satu pesawat ke pesawat lain. Dari 1 bandara ke bandara lain. Banda Aceh – Deli Serdang – Jakarta – Surabaya Alhamdulillah aman….
Sampai bertemu di perjalanan lainnya!!!! *Semoga bisa segera naik double decker bus dan wide body aircraft wkwkw….
No Comments